Sponsors

14 Oktober 2012

Hukum Sembelihan yang Disembelih dalam Peristiwa Tertentu

Apa hukumnya sedekah yang aku sembelih dan aku katakan dalam diriku atau kepada orang yang ada bersamaku : Ini adalah sedekah untuk Allah Ta’ala dalam kesempatan kelulusan anakku, atau selamatnya dia dari kecelakaan mobil, atau dalam peristiwa kegembiraan apa saja? Syaikh Yang Mulia, apakah boleh aku makan dari sedekah tersebut atau tidak? Perlu diketahui, aku sama sekali tidak bersumpah atas nama Allah atau bernazar untuk melakukan ini dan itu. Akan tetapi, saat terjadi peristiwa bahagia itu, maka aku katakan : Ini adalah sedekah untuk Allah Ta’ala. Berikanlah petunjuk kepada kami tentang apa yang kami sebutkan, semoga Allah memberi ganjaran pahala kepada Anda, dan metode apa yang baik untuk kami lakukan?

*****

Hukum asal dalam amalan-amalan adalah dibangun diatas niatnya. Niat merupakan syarat untuk mendapatkan ganjaran atas sebuah perbuatan. Selayaknya seorang muslim meniatkan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah ‘azza wa jalla dalam setiap nafkah (yang dia keluarkan). Jika terjadi sebuah peristiwa yang (dibenarkan oleh) syariat seperti kedatangan tamu, memotivasi anak dan yang semacamnya; kemudian dia meniatkan hal tersebut untuk taqarrub (kepada Allah), maka tidak mengapa dia makan darinya. Wa bi_Llâhi at taufîq.

وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم

Al Lajnah ad Dâ-imah li al Buhûts al ‘Ilmiyyah wa al Iftâ’ (Fatwa no. 9573)

Ketua :
Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz

Wakil :
Abdul Razzaq Afifi

Anggota :
Abdullah bin Ghudayyan   

0 tanggapan:

Posting Komentar