Sponsors

27 April 2015

Dimulai dengan At-Tashfiyah dan At-Tarbiyah

Al-ishlah (perbaikan) pada hari ini tidak dimulai dengan sebuah revolusi atau pemberontakan terhadap penguasa kafir, apalagi hanya seorang penguasa yang fasiq. Perbaikan itu hanya mungkin dimulai –sebagaimana yang kami selalu dan akan terus kami katakan semenjak puluhan tahun- dengan at-tashfiyah (pemurnian aqidah) dan at-tarbiyah (pembinaan).

Jika seseorang bersama kita diatas manhaj ini, mengingatkan dengan ini, maka itu cukup.

Jika ia tidak bersama kita, hendaknya ia tahu dan kita pahami darinya bagaimana ia inginkan persoalan ini dan dengan siapa ia akan memberontak?

Mayoritas kaum muslimin adalah orang-orang jahil. Dan kebanyakan dari muslim yang memiliki ilmu tentang sebagian hukum-hukum syar’i mereka justru menyelisihinya.

Wanita-wanita mereka berpakaian tapi telanjang, muamalah mereka menyelisihi hukum-hukum syar’i pada banyak sisinya, dan seterusnya…

Kita semua meyakini bahwa pertolongan Allah terhadap hamba-hambaNya yang beriman disyaratkan dengan satu kalimat, “Jika kamu menolong agama Allah”. Sementara pertolongan Allah hanya mungkin terwujud pertama dengan ilmu, kedua dengan amal.

Ilmu pada hari ini seperti yang kalian semua ketahui padanya terdapat perbedaan yang sangat besar dengan ilmu yang dahulu berada diatasnya para as-Salaf ash-Shalih.

Karenanya dalam hadits yang kalian ketahui, yang permulaannya, “Jika kamu berjual beli dengan riba, memegang ekor-ekor sapi…” hingga (perkataannya), “Allah akan menimpakan pada kalian kehinaan. Dia tidak akan melepaskan kehinaan itu dari kalian hingga kalian kembali kepada agama kalian”; agama pada hari ini memiliki pemahaman yang sangat bermacam-macam.
 
Bukan hanya dalam persoalan furu’, bahkan –sebagaimana yang mereka istilahkan- juga dalam masalah-masalah ushul. Bukan hanya persoalan-persoalan hukum, bahkan juga dalam permasalah aqidah.

Kalian mengetahui pada hari ini sebagian besar muslim entah bermazhab Asy’ari atau Maturidi.

Apakah dengan mereka ini Islam akan menang?!

Jika demikian, mesti ada at-tashfiyah dan at-tarbiyah.

Maka (sabdanya), “Allah akan menimpakan atas kalian kehinaan, Dia tidak akan melepaskannya hingga kalian kembali kepada agama kalian”; yaitu dengan pemahaman (agama) yang shahih.

Dengan demikian kita wajib memulai dengan memahamkan manusia tentang Islam ini dengan pemahaman yang shahih, dan mentarbiyah mereka diatas perkara tersebut. “Pada hari itulah orang-orang mukmin akan bergembira dengan pertolongan Allah”.

Adapun jalan-jalan yang selain itu, sekali-kali tidak mungkin akan mengembalikan kaum muslimin kepada kemuliaan dan keagungan mereka…

(Syaikh al-Imam al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullahu, Silsilah al Huda wa an Nur, rekaman no. 799)

0 tanggapan:

Posting Komentar