Sponsors

11 April 2015

Syahadat “Muhammad Rasulullâh”

Syahadat Muhammad Rasulullâh ialah persaksian dan pengakuan secara lahir maupun batin bahwa beliau adalah seorang hamba Allah dan rasul-Nya yang diutus kepada seluruh manusia, serta beramal dengan konsekuensi dari keyakinan tersebut, yaitu mentaati perintahnya, membenarkan apa yang dikabarkannya, menjauhi apa yang dilarangnya dan Allah tidak disembah/diibadahi kecuali dengan apa yang disyari’atkannya.

Rukunnya
 
Rukun syahadat ini adalah ucapan kita,

عبده ورسوله

“Hamba-Nya dan utusan-Nya”.

Kedua kata ini menafikan/meniadakan sikap ekstrim dan sikap meremehkan dalam hak beliau .

Pengakuan bahwa beliau adalah “hamba Allah” akan menafikan sikap ghuluw (berlebihan) dalam hak-hak beliau agar tidak ada yang memujinya atau memperlakukannya melebihi haknya sebagai seorang hamba, hingga mengangkatnya kepada level ilâh yang memiliki hak-hak rububiyyah yang mampu menciptakan, memberi rezki, mengatur alam dan mengetahui perkara-perkara ghaib.

Sementara pengakuan bahwa beliau adalah “rasul Allah” akan menafikan sikap meremehkan dalam hak-hak beliau sebagai seorang manusia yang berstatus nabi dan rasul. Beliau hanya seorang manusia biasa, tapi di sisi lain, beliau juga seorang nabi dan utusan Allah yang wajib dihormati dan memiliki hak-hak yang wajib ditunaikan oleh para pengikutnya.

Syarat-syaratnya
 
  1. Pengakuan akan kerasulannya serta meyakininya secara batin dalam hati.
  2. Mengucapkan perkara tersebut dan mengakuinya secara zhahir dengan lisan.
  3. Mutâba’ah (mengikuti)nya, yaitu dengan mengamalkan kebenaran yang dibawanya serta meninggalkan kebatilan yang dilarangnya.
  4. Membenarkan apa yang dikabarkannya dari berita-berita ghaib yang terdahulu maupun yang akan datang.
  5. Mencintainya melebihi cinta terhadap diri, harta, anak, orang tua dan seluruh manusia.
  6. Mendahulukan perkataannya atas perkataan setiap orang serta beramal menurut sunnahnya.

(Sumber : Aqîdah at Tauhîd, Syaikh Dr. Shâlih bin Fauzan al-Fauzân hafidzhahullâhu)

0 tanggapan:

Posting Komentar