Sponsors

09 April 2015

Penjagaan Allah terhadap Nabi ﷺ sebelum Kenabian

Diantara bentuk penjagaan Allah terhadap Nabi Muhammad ﷺ sebelum diangkat menjadi nabi adalah penjagaannya dari kesyirikan masyarakat Jahiliyah dan penyembahan terhadap berhala. Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya ia berkata : Telah menceritakan kepadaku seorang tetangga Khadijah bahwa ia mendengar Nabi ﷺ berkata kepada Khadijah, “Wahai Khadijah, Demi Allah, aku tidak pernah beribadah kepada al-Laat dan al-Uzza.”

Demikian juga diantara bentuk penjagaan tersebut, bahwa beliau tidak pernah memakan hewan yang disembelih untuk berhala. (Shahih al-Bukhary no. 3826, 5499)

Beliau juga, pada masa haji selalu berwuquf di Arafah, menyelisihi kebiasaan orang-orang Quraisy yang tetap berdiam di Haram untuk berbeda dari manusia yang berwuquf di Arafah. (HR. Al-Bukhary dan Muslim).

Allah juga menjaganya agar auratnya tidak terbuka. Dari Jabir radhiyallahu ‘anhuma ia berkata : Ketika Ka’bah dibangun, Nabi ﷺ dan Abbas memindahkan batu-batu. Abbas berkata kepada Nabi, “Jadikan sarungmu di lehermu untuk melindungimu dari batu. Dan beliau pun tersungkur ke bumi dan matanya mengarah ke langit, kemudian beliau sadar dan berkata, “(Kembalikan) sarungku, sarungku…” dan mereka pun menutupkan sarungnya kepadanya. (HR. Al-Bukhary dan Muslim)

Demikianlah Rasulullah ﷺ, berada dalam perlindungan dan penjagaan Allah Ta’ala dari berbagai macam kotoran dan aib masyarakat Jahiliyah, untuk sesuatu yang Dia inginkan darinya nanti, yaitu menyampaikan risalah dan agamaNya kepada seluruh alam.

0 tanggapan:

Posting Komentar