Apa hukumnya sedekah yang aku sembelih dan aku
katakan dalam diriku atau kepada orang yang ada bersamaku : Ini adalah sedekah
untuk Allah Ta’ala dalam kesempatan kelulusan anakku, atau selamatnya dia dari
kecelakaan mobil, atau dalam peristiwa kegembiraan apa saja? Syaikh Yang Mulia,
apakah boleh aku makan dari sedekah tersebut atau tidak? Perlu diketahui, aku
sama sekali tidak bersumpah atas nama Allah atau bernazar untuk melakukan ini
dan itu. Akan tetapi, saat terjadi peristiwa bahagia itu, maka aku katakan :
Ini adalah sedekah untuk Allah Ta’ala. Berikanlah petunjuk kepada kami tentang
apa yang kami sebutkan, semoga Allah memberi ganjaran pahala kepada Anda, dan
metode apa yang baik untuk kami lakukan?
*****
Hukum asal dalam amalan-amalan adalah dibangun
diatas niatnya. Niat merupakan syarat untuk mendapatkan ganjaran atas sebuah
perbuatan. Selayaknya seorang muslim meniatkan taqarrub (mendekatkan diri)
kepada Allah ‘azza wa jalla dalam setiap nafkah (yang dia keluarkan). Jika terjadi
sebuah peristiwa yang (dibenarkan oleh) syariat seperti kedatangan tamu,
memotivasi anak dan yang semacamnya; kemudian dia meniatkan hal tersebut untuk
taqarrub (kepada Allah), maka tidak mengapa dia makan darinya. Wa bi_Llâhi at taufîq.
وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم
Al Lajnah ad Dâ-imah li al Buhûts al ‘Ilmiyyah
wa al Iftâ’ (Fatwa no. 9573)
Ketua :
Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz
Wakil :
Abdul Razzaq Afifi
Anggota :
Abdullah bin Ghudayyan
0 tanggapan:
Posting Komentar