Sponsors

04 Juli 2011

SAAT BENCANA ITU DATANG

Allah subhanahu wa ta’ala dengan hikmah-Nya yang sempurna dan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu akan menguji para hamba-Nya dengan kelapangan dan kesempitan, dengan kenikmatan dan bencana, untuk menguji kesabaran dan rasa syukur mereka. Siapa yang bersabar saat ditimpa musibah, bersyukur saat dianugerahi kenikmatan, tunduk kepada Allah ketika terjadi musibah, mengakui dosa-dosa dan kekurangannya, memohon rahmat dan ampunan Allah, maka sungguh dia telah beruntung dengan keuntungan yang sangat besar.

ألم، أحسب الناس أن يتركوا أن يقولوا آمنا وهم لا يفتنون، ولقد فتنا الذين من قبلهم فليعلمن الله الذين صدقوا وليعلمن الكاذبين
Alif Laam Miim. Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan :’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” [terjemah QS. 29:1-2]

Allah menguji para hamba dengan berbagai macam ujian kebaikan maupun keburukan sehingga jelas orang yang benar imannya dari yang dusta, sehingga jelas orang yang bersabar dan bersyukur. Allah Ta’ala berfirman :

 وبلوناهم بالحسنات والسيئات لعلهم يرجعون
Dan Kami uji mereka dengan nikmat yang baik-baik dan bencana yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)” [terjemah QS. 7:168]

Yang dimaksud dengan kebaikan dalam ayat tersebut adalah segala kenikmatan berupa kelapangan hidup, kesehatan, kemuliaan, kemenangan atas musuh dan lain-lain. Sementara yang dimaksud dengan keburukan adalah segala musibah, penyakit, musuh yang berkuasa, badai, banjir dan lain-lain. Allah Ta’ala berfirman :

ظهر الفساد فى البر والبحر بما كسبت أيدي الناس ليذيقهم بعض الذي عملوا لعلهم يرجعون
Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya mereka merasakan sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” [terjemah QS. 30:41]

     Makna ayat ini adalah : Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan serta apa yang nampak dari kerusakan tersebut, agar manusia kembali kepada kebenaran, bersegera untuk bertaubat dari apa yang diharamkan Allah dan kembali kepada ketaatan kepada-Nya dan ketaatan kepada rasul-Nya. Karena kekufuran dan maksiat adalah sebab dari segala bencana dan keburukan di dunia dan akhirat.

Adapun men-tauhidkan Allah dan beriman kepada-Nya dan kepada rasul-Nya, taat kepada kepada Allah dan rasul-Nya, berpegang teguh kepada Syari’at-Nya, berdakwah kepada Syari’at-Nya dan mengingkari orang yang menyelisihinya merupakan sebab segala kebaikan di dunia dan akhirat. Demikian pula, sikap komitmen diatas prinsip-prinsip tersebut, saling berwasiat dan tolong-menolong diatasnya merupakan kemuliaan di dunia dan akhirat serta keselamatan dari segala bencana dan fitnah. Allah Ta’ala berfirman :

يا أيها الذين آمنوا إن تنصروا الله ينصركم ويثبت أقدامكم
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” [terjemah QS. 47:7]

ولينصرنّ الله من ينصره، إن الله لقوي عزيز، الذين إن مكناهم فى الأرض أقاموا الصلاة وآتوا الزكاة وأمروا بالمعروف ونهوا عن المنكر، ولله عاقبة الأمور
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong agamanya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah perbuatan munkar, dan kepada Allah kembali segala urusan” [terjemah QS. 22:40-41]


Bencana Alam

Kita telah mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini dari berbagai macam fitnah dan bencana. Orang-orang kafir yang berkuasa di Palestina, Afghanistan dan Irak, banjir di Pakistan, dan berbagai macam bencana alam yang terjadi di negeri kita tercinta. Semua bencana dan musibah ini merupakan ujian dari Allah untuk para hamba disebabkan oleh kekufuran dan kemaksiatan, menyimpang dari jalan ketaatan kepada Allah dan terjerumus kepada dunia dan kenikmatannya yang fana, serta lupa untuk menyiapkan bekal bagi kehidupan akhirat.

Tidak diragukan bahwa musibah yang seperti ini mewajibkan seluruh hamba untuk bersegera bertaubat kepada Allah. Bersegera kepada ketaatan kepadanya dan saling tolong menolong dalam ketakwaan, berwasiat dalam kebenaran dan bersabar diatas kebenaran tersebut. Kapan saja para hamba bertaubat kepada Rabb-nya, tunduk kepada perintah-Nya dan kembali kepada perkara yang diridhai-Nya, niscaya Dia akan memperbaiki keadaan mereka, mencegah keburukan musuh, memberikan kekuasaan kepada mereka di bumi, melimpahkan kenikmatan dan menghilangkan bencana dari kehidupan mereka.

وعد الله الذين آمنوا منكم وعملوا الصالحات ليستخلفنهم فى الأرض كما استخلف الذين من قبلهم وليمكنن لهم دينهم الذي ارتضى لهم وليبدلنهم من بعد خوفهم أمنًا،يعبدونني لا يشركون بي شيئًا، ومن كفر بعد ذلك فأولئك هم الفاسقون
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal shalih bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik” [terjemah QS. 24:55]

Hitung-hitunglah diri Anda. Bertaubatlah kepada Allah dan mohonlah ampunan-Nya. Bersegeralah kepada ketaatan dan jauhilah maksiat. Perbanyaklah dzikir dan istighfar agar Anda dirahmati Allah. Ambillah pelajaran dari apa yang menimpa saudara-saudara kita di tempat lain. Sesungguhnya Allah menerima taubat orang yang mau bertaubat, menyayangi orang yang berbuat baik dan memberikan balasan yang baik bagi orang yang bertakwa.

(Disarikan dari kitab Wujûbut Taubah ilâ_llâhi wa adh Dharâ’ah ‘inda Nuzûlil Mashâ-ib, oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz –semoga Allah merahmatinya- dengan sedikit perubahan)

0 tanggapan:

Posting Komentar