Setiap muslim wajib menunaikan zakat dari hartanya yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh Allah Ta'ala. Diantara zakat harta (zakaat al-maal) yang wajib dikeluarkan tersebut adalah zakat emas dan perak.
Disyaratkan pada zakat emas dan perak beberapa hal, yaitu :
- kepemilikan yang sempurna
- telah mencapai nishab, dan
- telah berlalu satu tahun sejak mencapai nishab tersebut (diistilahkan dengan "haul"), yang dihitung dalam penanggalan Hijriyah.
Nishab adalah kadar tertentu dari harta tertentu yang ditetapkan Syari'at bagi wajibnya seorang muslim menunaikan zakatnya jika telah mencapai kadar tersebut.
Berapakah Nishab Emas dan Perak?
Nishab emas dalam aturan Syari'at adalah 20 mitsqal. Dan berat 1 mitsqal syar'i di zaman sekarang adalah 4,25 gram. Maka nishab emas adalah 4,25 gram x 20 mistqal = 85 gram emas (24 karat).
Adapun perak, nishabnya adalah 5 'uqiyah. Berat 1 'uqiyah sama dengan 40 dirham.
Karenanya, 5 'uqiyah sama dengan 200 dirham, dan 200 dirham setara dengan 595 gram perak.
Kadar yang wajib dikeluarkan dari masing-masing emas dan perak jika telah mencapai nishab adalah 1/40 atau 2,5 %.
Cara Menghitung Zakat Emas dan Perak
Sebagai contoh, jika seseorang memiliki 85 gram emas, maka harta senilai itu telah mencapai nishabnya dan wajib ditunaikan zakatnya. Jika diandaikan harga emas Rp. 300.000,-/gram, maka hasil perkalian 85 gram x Rp. 300.000,- adalah Rp. 25.500.000,-. Dan zakat yang wajib dikeluarkan adalah 2,5 % dari Rp. 25.500.000,-, yaitu sebesar Rp. 637.500,-.
Atau lebih mudahnya, harta yang dikeluarkan zakatnya dibagi menjadi 40. Seperti contoh diatas :
Rp. 25.500.000,- : 40 = Rp. 637.500,-
Demikian penjelasan sederhana dan ringkas mengenai zakat emas dan perak, semoga bisa sedikit membantu Anda menunaikan kewajiban tersebut.
0 tanggapan:
Posting Komentar