Ibadah haji dan umrah adalah sebuah ibadah yang agung, salah satu dari rukun-rukun Islam yang lima. Sepantasnya seorang muslim yang akan menunaikan haji dan umrah mempelajari dan memahami fiqh dari ibadah tersebut agar ibadahnya sempurna dan bernilai pahala di sisi Allah Ta'ala.
Berikut ini adalah sedikit penjelasan ringkas tentang tatacara praktis pelaksanaan haji dan umrah bagi Anda yang akan melaksanakannya atau sekedar mengenalnya hingga nanti Allah memberikan kesempatan tersebut. Tatacara yang kami sebutkan ini adalah tatacara pelaksanaan Haji Tamattu' yang diawali dengan ibadah Umrah.
Semoga bermanfaat.
***
Saat Tiba di Miqat
Ada beberapa perkara yang dikerjakan pada saat tiba di miqat, yaitu :
1. Mandi.
2. Memakai wewangian.
3. Memakai pakaian ihram bagi laki-laki yaitu dua lembar kain yang digunakan untuk menutupi bagian bawah (izaar) dan bagian atas tubuh (ridaa').
Adapun wanita, berihram dengan tetap mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuhnya dan tidak mengenakan niqab (cadar), burqu' (purdah) atau kaos tangan.
4. Berniat dalam hati dan mengucapkan :
اللهم لبيك عمرة
“Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu untuk berumrah”; dan dilanjutkan dengan membaca talbiyah :
لبيك اللهم لبيك، لبيك لا شريك لك لبيك، إن الحمد و النعمة لك و الملك، لا شريك لك
“Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah; aku penuhi panggilanmu… Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu… Sesungguhnya segala pujian dan kenikmatan adalah milik-Mu dan (demikian juga) kerajaan; tidak ada sekutu bagi-Mu.”
Catatan : Disunnahkan memperbanyak bacaan talbiyah selama dalam perjalanan dari miqat menuju ke kota suci Makkah al-Mukarramah.
Saat tiba di Makkah dan sebelum Memasuki Baitullah al-Haram
1. Disunnahkan untuk mandi sebelum memasuki Makkah jika memungkinkan.
2. Saat memasuki al-Masjid al-Haram, Anda mendahulukan kaki kanan dan mengucapkan :
بسم الله و الصلاة و السلام على رسول الله، اللهم افتح لي أبواب رحمتك
“Dengan nama Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah; ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu.”
3. Anda berhenti bertalbiyah saat tiba di Ka’bah sebelum masuk kepada thawaf.
4. Ber-idhthiba’ saat melakukan thawaf bagi kaum laki-laki, yaitu dengan menjadikan bagian tengah kain di bawah ketiak kanan dan meletakkan kedua ujung kain dilingkarkan diatas pundak kiri. Dengan demikian, bahu kanan terlihat dan ini hanya dilakukan saat thawaf saja, tidak dilakukan sebelum atau sesudahnya sebagaimana yang banyak dilakukan oleh jamaah haji.
Mencium al-Hajar al-Aswad
Saat akan memulai thawaf, disunnahkan terlebih dahulu menuju ke al-Hajar al-Aswad; menyentuhnya dengan tangan Anda dan menciumnya sambil mengucapkan : “Bismillaahi, Allaahu akbar”.
Atau, jika tidak mungkin melakukannya karena kepadatan dan sebagainya, Anda cukup berisyarat kepadanya dengan tangan kanan sambil mengucapkan “Bismillaahi, Allaahu akbar”.
Catatan : Setiap kali Anda berpapasan sejajar dengan al Hajar al Aswad pada saat thawaf, sentuhlah dia dengan tangan dan ciumlah atau cukup dengan berisyarat sambil mengucapkan “Bismillaahi, Allaahu akbar”.
Thawaf
Thawaf yaitu berkeliling dari al Hajar al Aswad hingga kembali lagi ke al-Hajar al-Aswad sebanyak tujuh putaran.
1. Disunnahkan berlari-lari kecil dengan saling mendekatkan langkah kaki pada tiga putaran pertama dalam thawaf.
2. Setelah itu berjalan biasa pada putaran thawaf yang tersisa sambil berdzikir kepada Allah, berdoa atau membaca al Quran.
3. Menyentuh/mengusap ar-Rukn al-Yamaani dengan tangan kanan sambil mengucapkan : “Bismillaahi, Allahu akbar”. Kalau tidak memungkinkan bagi Anda untuk memegangnya, maka Anda tetap berlalu tanpa harus melakukan apa-apa saat melewati rukun tersebut.
4. Saat berjalan antara ar Rukn al Yamaani dan al Hajar al Aswad, Anda membaca doa :
ربنا آتنا فى الدنيا حسنة و فى الآخرة حسنة و قنا عذاب النار
1. Jika Anda telah selesai dari thawaf, maka berjalanlah menuju ke Maqam Ibrahim sambil membaca:
و اتخذوا من مقام إبراهيم مصلى
“Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.”
2. Kemudian shalatlah dua rakaat di belakang Maqam jika memungkinkan. Jika tidak memungkinkan, Anda bisa shalat di bagian mana saja dari Masjid. Disunnahkan membaca surat “al-Kaafiruun” pada rakaat pertama dan surat “al-Ikhlas” pada rakaat kedua.
Setelah itu, Anda kembali ke al Hajar al Aswad dan mengusapnya jika memungkinkan.
Sa’i antara Shafa dan Marwah
Kemudian Anda menuju ke bukit Shafa.
1. Jika telah dekat dengan Shafa, bacalah firman Allah Ta’ala :
إن الصفا و المروة من شعائر الله، فمن حج البيت أو اعتمر فلا جناح عليه أن يطوف بهما، فمن تطوع خيرا فهو خير له، فإن الله شاكر عليم
“Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebaikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al Baqarah ayat 158); dan mengucapkan :
نبدأ بما بدأ الله به
“Kami memulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah”.
2. Kemudian naik ke Shafa, menghadap kiblat dan mengucapkan :
الله
أكبر الله أكبر الله أكبر، لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك و
له الحمد، يحيي و يميت و هو على كل شيئ قدير، لا إله إلا الله، أنجز وعده، و
نصر عبده، و هزم الأحزاب وحده
“Allahu akbar (3x), tiada ilaah (yang hak) selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan milik-Nya segala pujian. Yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Tiada ilaah selain Allah. Yang telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya dan menghancurkan pasukan Ahzab dengan sendiri-Nya”.
Zikir ini disunnahkan diulangi tiga kali dan kemudian berdoa apa saja yang diinginkan.
3. Melakukan sa’i sebanyak tujuh putaran. Dari Shafa menuju Marwah satu putaran, dan dari Marwah menuju Shafa satu putaran. Disunnahkan memperbanyak doa dan zikir saat melakukan sa’i.
4. Saat melintas diantara dua tanda hijau, disunnahkan untuk berlari kencang bagi laki-laki karena itulah dahulu dasar lembah diantara kedua bukit tersebut. Dan hal ini berulang setiap melintas pada saat sa’i baik dari Shafa ke Marwah atau sebaliknya dan hanya berlaku untuk kaum laki-laki saja.
5. Saat tiba di Marwah, Anda naik ke atasnya, menghadap kiblat dan mengucapkan zikir sebagaimana yang dibaca saat berada di atas Shafa dan berdoa apa saja yang disukai.
Tahallul dari Umrah
Selesai sa’i, laki-laki menggunduli seluruh rambutnya (al-Halq) atau memotong pendek seluruh bagian rambut di kepalanya (at-Taqshir). Menggunduli kepala lebih afdhal dalam pahala kecuali jika waktu haji sudah sangat dekat, maka memendekkan rambut lebih utama dan menyisakan sebagian rambutnya untuk ibadah haji.
Adapun perempuan, diperintahkan untuk mengumpulkan seluruh rambutnya dan memotong ujung rambutnya sekedar ruas ujung jari.
Dengan demikian, selesailah manasik umrah dan dihalalkan kembali segala perkara yang telah diharamkan saat sedang berihram.
(Bersambung)
0 tanggapan:
Posting Komentar