Fase dakwah jahriyyah adalah fase
dakwah secara terang-terangan setelah tiga tahun lamanya dakwah tersebut hanya dilakukan secara diam-diam pada orang-orang tertentu saja. Dakwah Islam adalah dakwah universal untuk kebaikan manusia dan seluruh alam.
Tidak ada yang perlu disembunyikan kecuali dalam suatu kondisi tertentu
yang sangat terpaksa dilakukan untuk keselamatan dakwah dan para
pengikutnya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ia berkata :
Ketika turun ayat,
وَأنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الأقْرَبِيْنَ
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (QS. Asy-Syu’ara’ ayat 214); Nabi ﷺ
naik ke atas bukit Shofa dan menyeru, “Wahai Bani Fihr,, Wahai Bani Adi,,”
–yaitu klan-klan suku Quraisy- hingga mereka akhirnya berkumpul. Sampai-sampai jika
seseorang tidak mampu untuk datang, dia akan mengutus orang untuk
melihat apa yang terjadi. Datanglah Abu Lahab dan Quraisy.
Beliau ﷺ
berkata, “Bagaimana pendapat kalian andai aku kabarkan pada kalian bahwa
pasukan berkuda di lembah ini ingin menyerang kalian; apakah kalian
akan membenarkan aku?” mereka menjawab, “Iya! Kami tidak pernah
mengetahui dari dirimu kecuali kejujuran.” Beliau berkata, “Sungguh, aku ini
adalah seorang pemberi peringatan, dihadapanku ada adzab yang pedih!”
Berkata Abu Lahab, “Celakalah engkau sepanjang hari! Untuk ini engkau mengumpulkan kami?!”
Maka turunlah,
تَبّتْ يَدَى أبِيْ لَهَبٍ وَتَبَّ، مَا أغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ
“Binasalah
kedua tangan Abu Lahab dan sungguh dia telah binasa. Tidaklah berfaedah
untuknya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” [1]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata :
Ketika Allah menurunkan,
وَأنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الأقْرَبِيْنَ
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (QS. Asy-Syu’ara’ ayat 214); Rasulullah ﷺ berkata, “Wahai kaum Quraisy –atau kata yang semacamnya-, belilah diri-diri kalian[2],
aku tidak mampu mencukupi kalian dengan sesuatu pun dari (murka dan
azab) Allah. Wahai Abbas bin Abdil Muththalib, aku tidak mampu
melindungimu sedikitpun dari (azab) Allah. Wahai Shafiyyah -bibi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalla-,
aku tidak mampu melindungimu sedikitpun dari (azab) Allah. Wahai Fathimah bintu
Muhammad, mintalah apa yang engkau inginkan dari hartaku, aku tidak
mampu melindungimu sedikitpun dari (azab) Allah!”[3]
Orang-orang
yang beriman ketika dakwah itu dimulai telah berjumlah lebih dari 40 orang. Pada fase dakwah jahriyyah ini, ikut
bergabung dalam agama Allah, Hamzah bin Abdil Muththalib dan Umar bin
al-Khaththab, radhiyallahu ‘anhuma.
—————
[1] HR. Al-Bukhary dalam Kitâb at Tafsîr, dan Muslim dalam Kitâb al Îmân
[2] Perkataan beliau ﷺ : “Belilah diri-diri kalian dari Allah”,
yaitu membebaskannya dari Neraka. Seakan beliau ingin mengatakan :
“Berislamlah kalian, niscaya kalian akan selamat dari azab.” Seakan-akan
mereka menjadikan ketaatan itu sebagai harga bagi keselamatan.
[3] HR. Al-Bukhary dalam Kitâb at Tafsîr, dan Muslim dalam Kitâb al Îmân
0 tanggapan:
Posting Komentar