Sponsors

12 April 2016

Wafatnya Abu Thalib dan Khadijah Ummul Mukminin

Tidak lama setelah Bani Hasyim meninggalkan Syi’b Abi Thalib, Nabi ditimpa musibah dengan wafatnya paman dan istri tercintanya di tahun yang sama, yaitu di akhir tahun kesepuluh setelah kenabian.

Abu Thalib -namanya adalah Abdu Manaf- adalah orang yang selalu melindungi Nabi dan membelanya, dan Quraisy sangat menghormatinya. Ketika sang paman meninggal, Quraisy tidak lagi segan untuk menyakiti Nabi .

Menjelang kematiannya, Nabi mendatanginya dan di sisinya telah ada Abu Jahl dan Abdullah bin Abi Umayyah.

Nabi mengatakan, “Wahai Paman, ucapkan La ilaha illa_llahu, satu kalimat yang akan aku jadikan hujjah di sisi Allah.”

Berkata Abu Jahl dan Abdullah bin Abi Umayyah, “Wahai Abu Thalib, apakah engkau benci terhadap agama Abdul Muththalib?”

Mereka berdua terus berbicara dengannya hingga akhirnya kata yang terakhir diucapkannya bahwa dia berada diatas keyakinan Abdul Muththalib. Dan Allah menurunkan firmanNya,

إنَّكَ لاَ تَهْدِيْ مَنْ أحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللهَ يَهْدِيْ مَنْ يَشَاءُ

Sesungguhnya kamu tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Qashash ayat 56).[1]

Pemikiran jahiliyah sangat lekat di akal Abu Thalib dan sulit untuk mengubah keyakinan yang diwarisinya dari nenek moyangnya, sementara kawan-kawannya juga hadir bersamanya dan memberikan pengaruh yang kuat untuk tetap bertahan dalam keyakinannya yang sesat.

Adapun Khadijah bintu Khuwailid, ia wafat sekitar dua atau tiga bulan setelah wafatnya Abu Thalib, di tahun yang sama, tiga tahun sebelum peristiwa hijrah ke Madinah.

Menikahi Saudah Bintu Zam'ah

Setelah kematian Khadijah, pada bulan Syawwal tahun itu juga, Nabi menikahi Saudah bintu Zam’ah radhiyallahu ‘anha.

Saudah termasuk generasi pertama Islam, ikut berhijrah ke Habasyah dalam hijrah yang kedua, dan suaminya, as-Sakran bin ‘Amr, meninggal dunia di Habasyah atau setelah kembali ke Makkah.[2]

——————

[1] Riwayat lengkapnya terdapat dalam Shahih al-Bukhary dan Shahih Muslim
[2] Disarikan dari berbagi sumber

0 tanggapan:

Posting Komentar