Sponsors

24 September 2011

Menjaga Kemurnian Tauhid

Berkata Abul Aliyah rahimahullahu :


"Ketika kami menaklukkan Tustar, kami mendapatkan di Baitul Maal milik Hormuzan sebuah keranda yang diatasnya terdapat satu jenazah. Di sisi kepalanya ada sebuah kitab suci miliknya. Kami ambil kitab tersebut dan membawanya kepada Umar ibnul Khattab.
Umar memanggil Ka’ab, dan Ka’ab menerjemahkannya kedalam bahasa Arab. Akulah orang Arab pertama yang membacanya. Aku membacanya seperti aku membaca al Quran".

Berkata Khalid bin Dinar kepada Abul Aliyah : "Apa yang kalian lakukan terhadap jenazah laki-laki itu?"

Ia menjawab : "Pada siang hari kami menggali tiga belas lubang kubur di beberapa tempat terpisah. Saat malam tiba, kami kuburkan dia dan kami ratakan seluruh kubur untuk menghilangkan jejaknya dari manusia agar mereka tidak menggalinya kembali".

Aku berkata : "Apa yang manusia harapkan dari jenazah orang tersebut?"

Ia berkata : "Jika langit tidak menurunkan hujan, mereka mengeluarkan keranda jenazah tersebut agar mereka diberikan hujan…"

(Ighatsah al Lahafan, I/ 318-319)

---ooooo---

Demikianlah semangat para Sahabat dan Tabi'in, generasi permulaan Islam, dalam menjaga kemurnian tauhid. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa jenazah tersebut adalah jenazah seorang shalih yang bernama "Danial". Penduduk di negeri itu jika mengalami paceklik dan kekeringan, maka mereka akan mengeluarkan jenazah orang shalih tersebut untuk bertawassul dengannya agar Allah menurunkan hujan untuk mereka.

Ketika tentara Islam datang dan menaklukkan Tustar yang berada dalam kekuasaan Romawi, mereka mendapatkan jenazah itu dan menguburkannya di tempat yang dirahasiakan. Yaitu dengan cara menggali 13 lubang yang terpisah, dan mereka menguburkan jenazah itu pada salah satu lubang dan meratakan seluruh lubang-lubang tersebut pada malam hari.

Semoga Allah menyelamatkan umat ini dari berbagai macam bentuk kesyirikan yang sangat merajalela di negeri tercinta ini.

0 tanggapan:

Posting Komentar