Sponsors

24 September 2011

Tragedi 9/11

Saudara-Saudari yang dirahmati Allah Ta'ala..

Berikut ini adalah pernyataan Mufti Agung Kerajaan Saudi Arabia seputar tragedi serangan teror di New York dan Washington, DC., yang disampaikan di Riyadh pada tanggal 27 Jumadal Aakhirah 1422, bertepatan dengan 15 September 2001
Kami kutipkan fatwa dan pernyataan ini bukan untuk kembali mengorek luka lama yang telah mengoyak-ngoyak tubuh umat Islam dengan segala kerugian yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut; bukan pula untuk memvonis siapa yang bertanggung jawab pada peristiwa ini. Kami nukilkan hal ini semata-mata untuk dijadikan pelajaran bagi kita semua bahwa kezaliman tidak harus dibalas dengan kezaliman serupa. Jangan sampai kita kaum muslimin justru serupa bahkan lebih buruk dari musuh-musuh Allah. Demikian juga, hendaknya kita pandai untuk bekerja dalam menegakkan agama Allah di muka bumi dengan bimbingan para ulama senior, bukan dengan hanya modal semangat dan pekik takbir saja. Karena sangat mungkin mudharat yang ditimbulkan akan sangat besar dibanding manfaat yang bisa diambil saat kita berjuang dengan cara yang serampangan, dengan hanya bermodalkan perasaan dan semangat tanpa dibimbing oleh ilmu syar'i dan petunjuk para ulama Sunnah. Semoga bermanfaat.


Bismillaahirrahmaanirrahim

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Akhir yang baik bagi orang-orang yang bertakwa. Shalawat dan salam terhaturkan atas penghulu para nabi dan rasul; beserta keluarganya dan seluruh shahabatnya, wa ba’du

       Melihat banyaknya pertanyaan yang masuk kepada kami seputar peristiwa yang terjadi di Amerika Serikat beberapa hari yang lalu, dan bagaimana pandangan syari’at terhadap kejadian tersebut? Apakah Dienul Islam melegalkan tindakan yang seperti ini atau tidak?

       Maka saya katakan –dengan memohon pertolongan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa-; bahwa Allah Ta’ala telah menganugerahkan kepada kita Dienul Islam dan menjadikannya sebagai syari’at yang sempurna, yang cocok untuk segala zaman dan tempat, yang memperbaiki keadaan setiap individu dan masyarakat, yang mengajak kepada keshalihan, sikap istiqamah, keadilan dan kebaikan, serta mencampakkan kesyirikan, keburukan, kezaliman dan pengkhianatan. Termasuk nikmat Allah yang terbesar bagi kita –kaum muslimin –adalah, Dia telah menunjuki kita kepada agama ini dan menjadikan kita sebagai pengikut dan penolongnya. Maka seorang muslim yang mengikuti syari’at Allah dan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yang istiqamah diatas agama ini dengan sebenar-benarnya, dialah orang yang selamat di dunia dan di akhirat.

Demikianlah, dan kejadian berbahaya yang terjadi di Amerika Serikat dan telah menewaskan ribuan jiwa adalah termasuk tindakan-tindakan yang tidak dibenarkan oleh syari’at Islam, bukan bagian dari agama ini dan tidak sesuai dengan ushul (prinsip-prinsip) Syari’at ditinjau dari beberapa segi :

       Pertama : Allah Ta’ala telah memerintahkan bersikap adil. Dengan keadilan itu langit dan bumi ditegakkan. Dengannya pula diutus para rasul dan diturunkan kitab-kitab. Allah Ta’ala berfirman yang artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (terjemah QS. An Nahl : 90).

Allah juga berfirman : “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan”.(terjemah QS. Al Hadid : 25).

       Bahkan Allah telah menghukumi bahwa satu jiwa tidak akan menanggung dosa jiwa yang lainnya sebagai konsekuensi kesempurnaan keadilan-Nya : “Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain”. (terjemah QS. Fathir : 18).

       Kedua : Allah Ta’ala telah mengharamkan kezaliman atas diri-Nya dan mengharamkannya atas hamba-hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam hadits qudsi : “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan mengharamkannya diantara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi”. Hadits ini umum untuk seluruh hamba-hamba Allah, baik yang muslim atau yang non-muslim. Maka tidak boleh salah seorang dari mereka menzalimi yang lainnya dan berbuat aniaya terhadapnya, walaupun dalam keadaan bermusuhan dan saling benci.

Allah Ta’ala berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa”. (terjemah QS. Al-Ma’idah : 8). Maka permusuhan dan kebencian  bukanlah pembenaran syar’i untuk bersikap zalim dan aniaya.

       Dengan penjelasan tersebut, wajib bagi semua, baik pemerintah atau pun rakyat, muslim atau pun yang non-muslim, untuk mengetahui beberapa perkara :

1.   Peristiwa yang terjadi di Amerika Serikat dan kejadian-kejadian yang semisalnya –seperti pembajakan pesawat, teror keamanan, membunuh jiwa tanpa alasan yang dibenarkan-, tidak lain adalah contoh kezaliman dan sikap aniaya yang tidak dilegalkan oleh syari’at Islam, bahkan itu adalah perbuatan yang diharamkan dan termasuk dalam dosa-dosa besar.

2.   Seorang muslim yang mengetahui prinsip-prinsip ajaran agamanya, yang mengamalkan Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam, akan menjauhkan dirinya untuk tidak terjerumus ke dalam tindakan-tindakan yang seperti ini; karena perbuatan ini bisa mengantarkan kepada murka Allah dan juga berbagai konsekuensi buruk serta kerusakan yang diakibatkannya.

3.   Wajib atas ulama-ulama umat Islam untuk menjelaskan yang hak dalam peristiwa-peristiwa yang seperti ini, menjelaskan syari’at Allah kepada seluruh alam; bahwa Dienul Islam tidak pernah membenarkan tindakan-tindakan yang seperti ini.

4.   Bagi media-media massa dan orang-orang yang bertanggung jawab dibelakangnya, yang selalu melemparkan tuduhan kepada kaum muslimin, berusaha untuk menyudutkan agama yang lurus ini, mencitrakannya dengan sesuatu yang agama ini berlepas diri darinya; berusaha untuk memunculkan fitnah, memperburuk citra Islam dan kaum muslimin, menanamkan kebencian dalam hati-hati (manusia); wajib baginya untuk berhenti dari kebodohannya. Hendaknya dia tahu bahwa setiap orang yang adil dan berakal yang mengetahui prinsip-prinsip Islam, tidak akan mungkin mensifatkan Islam dengan sifat-sifat seperti ini, atau melekatkan tuduhan dusta kepadanya. Karena dalam perjalanan sejarah, umat manusia tidak pernah mengenal dari pengikut-pengikut agama ini yang komitmen diatas ajarannya, kecuali pemeliharaan terhadap hak-hak (manusia) dan tidak bersikap zalim dan aniaya.

       Inilah kiranya yang perlu dijelaskan untuk menerangkan yang hak dan menghilangkan kesamaran. Saya memohon kepada Allah agar Dia menganugerahkan petunjuk kepada kita dan menunjukkan kepada jalan keselamatan, memuliakan agama-Nya dan meninggikan kalimat-Nya. Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia. Wa shallallaahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aallihi wa shahbihi ajma’iin.


Mufti Agung Kerajaan Saudi Arabia
Ketua Hai’ah Kibâr al Ulamâ’ dan Lembaga Riset Ilmiah dan Fatwa

Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad Âlu Syaikh

0 tanggapan:

Posting Komentar