Sponsors

25 September 2011

Pernikahan Lebih Penting bagi Seorang Gadis daripada Studinya


Saudari M.Z. di Tangier, Maroko telah mengirim sebuah surat untuk mengetahui pandangan Islam tentang persoalan yang dihadapinya. Ia berkata :
Saat kecil, aku hidup dalam kebahagiaan. Bahkan kawan-kawanku merasa iri dengan kebahaagianku tersebut. Namun, ketika aku telah dewasa dan layak untuk menikah, datanglah orang-orang yang berkeinginan untuk melamarku mengetuk pintu rumah kami. Kedua orang tuaku menolak dengan alasan aku harus menyelesaikan studiku.
Aku telah berusaha untuk membujuk keduanya dengan menjelaskan keinginanku untuk menikah dan pernikahan itu tidak akan berbenturan dengan studi yang sedang aku jalani, akan tetapi tetap saja mereka berdua bertahan dengan pendapatnya.

Apakah boleh aku menikah tanpa ridho keduanya? Jika tidak boleh, apa yang harus aku lakukan? Mohon jawabannya, semoga Allah merahmati Anda.



---00000---

Dijawab oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin -semoga Allah merahmati beliau dan melapangkan kuburnya- :


Tidak diragukan bahwa penolakan ayah Anda untuk menikahkan Anda dengan orang yang pantas adalah perkara yang diharamkan.

Pernikahan jauh lebih penting daripada studi dan sama sekali tidak ada perbenturan antara keduanya karena sangat mungkin untuk mengkompromikan keduanya.

Dalam kasus yang sedang Anda alami, Anda bisa menghubungi pengadilan syar’i untuk menjelaskan apa yang telah terjadi, kemudian keputusan akhir berada padanya, yaitu pengadilan syar’i tersebut.


(Fataawaa al Mar-ah)

0 tanggapan:

Posting Komentar