Al-Quran adalah manhaj ilahi yang abadi,
yang Dia turunkan untuk menjadi undang-undang penutup seluruh risalah,
agar petunjuk dan ajarannya cocok untuk setiap masa dan tempat, mencakup
seluruh aspek kehidupan. Allah Ta’ala berfirman,
إِنّ
هَذَا القُرْآنَ يَفْدِيْ لِلتِي هِيَ أقْوَمُ وَيُبَشّرُ المُؤْمِنِيْنَ
الذيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصَالِحَاتِ أنّ لَهُمْ أجْرًا كَبِيْرًا
“Sesungguhnya al-Quran ini memberikan
petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira
kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka
ada pahala yang besar.” (QS. Al-Isra’ ayat 9)
Selayaknya bagi seorang muslim yang membaca al-Quran untuk membacanya dengan tadabbur dan tafakkur, kemudian mengamalkannya.
كِتَابٌ أنْزَلْنَاهُ إلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكّرَ أولُوا الألْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami
turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan
ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai
pikiran.” (QS. Shad ayat 29)
Berikut adalah ringkasan tentang
definisi al-Quran dan ilmu-ilmunya, agar membantu memahami tujuan
diturunkannya al-Quran, memotivasi diri dalam menuntut ilmu, agar setiap
kita mengerti bahwa apa yang kita ketahui sangatlah sedikit dan
mengetahui bahwa tidaklah mudah menjadi ulama.
Al-Quran
Al-Quran adalah kalamullah yang merupakan mukjizat, diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dengan bahasa Arab, dengan perantaraan Jibril ‘alaihissalam,
yang dinukilkan kepada kita dengan riwayat yang mutawatir, membacanya
adalah ibadah, yang terkumpul diantara dua sampul mushaf, dimulai dengan
surat al-Fâtihah dan ditutup dengan surat an-Nâs.
Definisi tersebut memberikan penjelasan bahwa al-Quran adalah Kalam
(ucapan) Allah Ta’ala dan merupakan mukjizat yang tidak mungkin seorang
pun bisa mendatangkan yang sepertinya selain Allah. Al-Quran telah
diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melalui penyampaian wahyu, tidak dengan cara lainnya, dan wahyu itu disampaikan dengan perantaraan Jibril ‘alaihissalam. Al-Quran dinukil sampai kepada kita dengan jalan periwayatan yang qath’iy ats tsubût
(pasti dan kuat). Sekedar membacanya adalah ibadah. Seluruhnya
tepelihara diantara dua sampul mushaf, tidak ada sesuatupun yang hilang
atau berubah, namun hal itu tidak mencakup apa yang ada diantara dua
sampul mushaf dari pengantar-pengantar, daftar isi dan lain-lain, akan
tetapi hanya terbatas pada apa yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan
berakhir dengan surat an-Nas.
0 tanggapan:
Posting Komentar