Sponsors

27 Februari 2015

As-Salafiyyah adalah Mengikuti Manhaj Nabi ﷺ

Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu dalam jawaban pertanyaan yang ditujukan pada beliau :

"As-salafiyyah" adalah ittiba' (mengikuti) manhaj (metode) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para shahabatnya. Karena merekalah salaf kita yang telah mendahului kita. Maka mengikuti mereka itulah as-salafiyyah.

Adapun menjadikan as-salafiyyah sebagai sebuah manhaj khusus yang seseorang bersendirian dengannya dan kemudian menyesatkan kaum muslimin yang menyelisihinya walaupun mereka berada diatas kebenaran, serta menjadikan as-salafiyyah seperti sebuah hizb (kelompok tertentu), maka tidak diragukan bahwa yang seperti ini menyelisihi as-salafiyyah.

Para Salaf, semuanya mengajak kepada persatuan dan perkumpulan di sekitar sunnah Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak menyesatkan orang yang menyelisihi mereka karena sebuah ta'wil. Allaahumma, kecuali dalam persoalan aqidah, maka sungguh mereka memandang orang yang menyelisihi mereka dalam persoalan aqidah adalah seorang yang sesat. Adapun dalam persoalan-persoalan ilmiah, mereka memberi banyak keringanan.

Akan tetapi, sebagian orang yang menapaki manhaj as-salafiyyah di zaman kita ini suka menyesatkan setiap orang yang menyelisihinya walaupun orang itu berada diatas kebenaran. Sebagian mereka menjadikan as-salafiyyah sebagai sebuah manhaj hizbi sebagaimana manhaj kelompok-kelompok yang menisbatkan dirinya kepada Dinul Islam. Perkara seperti inilah yang diingkari dan tidak mungkin dibiarkan. Katakanlah (kepada mereka) : Lihatlah kepada mazhab as-Salaf ash-Shalih, apa yang dahulu mereka lakukan? Lihatlah kepada thariqah (jalan) mereka dalam kelapangan hati untuk menerima perbedaan yang dimungkinkan padanya ijtihad. Sampai-sampai mereka berselisih dalam persoalan-persoalan besar; dalam persoalan aqidah dan amali. Engkau akan dapatkan sebagian mereka -misalkan- mengingkari bahwa Rasul shallallahu 'alaihi wasallam melihat Rabb-nya. Sementara sebagian mengatakan : Benar (beliau melihat Rabb-nya).

Engkau akan melihat sebagian mereka mengatakan : Yang ditimbang pada Hari Kiamat nanti adalah amal-amal. Sementara sebagian yang lain berpendapat bahwa kitab-kitab amalan yang akan ditimbang. Engkau juga melihat mereka banyak berbeda dalam persoalan-persoalan fiqh; dalam persoalan nikah, fara'idh (warisan), jual beli dan lain-lain, namun walaupun demikian mereka tidak saling menyesatkan.

Maka as-salafiyyah dalam makna bahwa dia adalah sebuah kelompok tertentu yang memiliki ciri-ciri khusus, yang individu-individu di dalamnya suka menyesatkan yang selain mereka; mereka bukanlah bagian dari as-salafiyyah sedikitpun.

Adapun  as-salafiyyah dalam makna ittiba' manhaj as-Salaf dalam aqidah, ucapan, perbuatan, persatuan, yang diperselisihkan, yang disepakati, kasih sayang dan cinta, sebagaimana yang disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد الواحد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالحمى والسهر

"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam cinta, kasih sayang dan kelembutan mereka seperti jasad yang satu. Jika salah satu anggota tubuh mengeluh sakit, maka seluruh tubuh akan ikut merasakan demam dan begadang."; maka inilah as-salafiyyah yang hak!

(Liqa-aat al Baab al Maftuuh, III/246)

-------------------

Sumber : islamqa.info/ar

0 tanggapan:

Posting Komentar