Menurut istilah syar'i , wahyu adalah pemberitahuan Allah kepada orang yang dipilihnya
dari para hamba, segala apa yang Dia kehendaki untuk diketahui hamba
tersebut dari berbagai macam petunjuk dan ilmu, akan tetapi hal itu
terjadi dengan cara yang tersembunyi, yang tidak umum dikenal manusia.
Penyampaian
wahyu memiliki tiga metode; dalam bentuk ilham, mimpi atau dengan
diutusnya malaikat. Metode ketiga inilah yang digunakan dalam
penyampaian al-Quran. Untuk salah satu dari dua cara yang pertama,
malaikat turun kepada Nabi ﷺ sebagaimana yang dijelaskan hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika ia bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana wahyu itu datang kepadamu?” Beliau menjawab,
أحيانًا يأتيني مثل صلصلة الجرس وهو أشده عليّ فيفصم عني وقد وعيت ما قاله، وأحيانًا يتمثل لي الملك رجلاً فيكلمني فأعي ما يقول
“Terkadang wahyu itu datang kepadaku seperti gemerincing lonceng, dan itulah yang paling berat untukku. Tiba-tiba
hal itu lepas dariku dan aku telah memahami darinya apa yang Dia
ucapkan. Dan terkadang, Malaikat datang kepadaku dalam rupa seorang
manusia, dia berbicara padaku dan aku memahami apa yang dia sampaikan.” (HR. al-Bukhary)
0 tanggapan:
Posting Komentar