Al-ishlah
(perbaikan) pada hari ini tidak dimulai dengan sebuah revolusi atau
pemberontakan terhadap penguasa kafir, apalagi hanya seorang penguasa
yang fasiq. Perbaikan itu hanya mungkin dimulai –sebagaimana yang kami
selalu dan akan terus kami katakan semenjak puluhan tahun- dengan at-tashfiyah (pemurnian aqidah) dan at-tarbiyah (pembinaan).
Jika seseorang bersama kita diatas manhaj ini, mengingatkan dengan ini, maka itu cukup.
Jika
ia tidak bersama kita, hendaknya ia tahu dan kita pahami darinya
bagaimana ia inginkan persoalan ini dan dengan siapa ia akan
memberontak?
Mayoritas
kaum muslimin adalah orang-orang jahil. Dan kebanyakan dari muslim yang
memiliki ilmu tentang sebagian hukum-hukum syar’i mereka justru
menyelisihinya.
Wanita-wanita
mereka berpakaian tapi telanjang, muamalah mereka menyelisihi
hukum-hukum syar’i pada banyak sisinya, dan seterusnya…
Kita
semua meyakini bahwa pertolongan Allah terhadap hamba-hambaNya yang
beriman disyaratkan dengan satu kalimat, “Jika kamu menolong agama
Allah”. Sementara pertolongan Allah hanya mungkin terwujud pertama
dengan ilmu, kedua dengan amal.
Ilmu
pada hari ini seperti yang kalian semua ketahui padanya terdapat
perbedaan yang sangat besar dengan ilmu yang dahulu berada diatasnya
para as-Salaf ash-Shalih.
Karenanya dalam hadits yang kalian ketahui, yang permulaannya, “Jika kamu berjual beli dengan riba, memegang ekor-ekor sapi…” hingga (perkataannya), “Allah
akan menimpakan pada kalian kehinaan. Dia tidak akan melepaskan
kehinaan itu dari kalian hingga kalian kembali kepada agama kalian”; agama pada hari ini memiliki pemahaman yang sangat bermacam-macam.
Bukan
hanya dalam persoalan furu’, bahkan –sebagaimana yang mereka
istilahkan- juga dalam masalah-masalah ushul. Bukan hanya
persoalan-persoalan hukum, bahkan juga dalam permasalah aqidah.
Kalian mengetahui pada hari ini sebagian besar muslim entah bermazhab Asy’ari atau Maturidi.
Apakah dengan mereka ini Islam akan menang?!
Jika demikian, mesti ada at-tashfiyah dan at-tarbiyah.
Maka (sabdanya), “Allah akan menimpakan atas kalian kehinaan, Dia tidak akan melepaskannya hingga kalian kembali kepada agama kalian”; yaitu dengan pemahaman (agama) yang shahih.
Dengan
demikian kita wajib memulai dengan memahamkan manusia tentang Islam ini
dengan pemahaman yang shahih, dan mentarbiyah mereka diatas perkara
tersebut. “Pada hari itulah orang-orang mukmin akan bergembira dengan pertolongan Allah”.
Adapun
jalan-jalan yang selain itu, sekali-kali tidak mungkin akan
mengembalikan kaum muslimin kepada kemuliaan dan keagungan mereka…
(Syaikh al-Imam al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullahu, Silsilah al Huda wa an Nur, rekaman no. 799)
0 tanggapan:
Posting Komentar