Alangkah indahnya sifat qonâ’ah… Yaitu merasa cukup dan ridha dengan apa yang telah Allah anugerahkan kepada dirinya.
Orang yang
komitmen dengan sifat ini, dia akan menggapai kebahagiaan.
Kalau saja
manusia menghiasi diri mereka dengan sifat ini, niscaya akan hilang dari
mereka sifat dengki dan hasad. Karena banyak perselisihan dan
perpecahan yang terjadi di antara manusia disebabkan oleh dunia dan
berlomba-lomba kepada dunia itu. Tidaklah melemah agama yang ada dalam
hati-hati manusia melainkan disebabkan oleh terjerumusnya mereka kepada
gemerlapnya dunia dan keindahannya. Benarlah Rasulullah ﷺ ketika beliau
bersabda,
وَاللهِ
مَا الفقرُ أخشَى عَليكم، وَلكنِي أخشَى أن تُبسَطَ الدُنيا عَليكم؛ كمَا
بُسِطت علىَ مَن كانَ قَبلكم فتنافسُوهَا كمَا تَنافسُوهَا وَتُهلِككم كمَا
أهْلكتهُم
“Demi
Allah, tidaklah kemiskinan yang aku takutkan atas kalian, akan tetapi
aku khawatir jika dunia dilapangkan kepada kalian sebagaimana dahulu
pernah dilapangkan kepada orang-orang sebelum kamu, kalian
berlomba-lomba kepadanya sebagaimana mereka berlomba-lomba, hingga
akhirnya dunia itu membinasakan kalian sebagaimana dia telah
membinasakan mereka.” (HR. Al-Bukhary).
Karenanya, diantara doa Nabi ﷺ adalah,
اللهُمَّ
إنِي أعُوذ بِكَ مِن قلبٍ لاَ يَخشَعُ، وَمِن دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ، وَمِن
نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ، وَمِن عِلمٍ لاَ يَنفعُ، أعُوذ بِكَ مِن هَؤلاَءِ
الأربَع
“Ya
Allah, aku berlindung kepadaMu dari hati yang tidak khusyu’, dari doa
yang tidak didengarkan, dari jiwa yang tidak pernah puas dan dari ilmu
yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepadaMu dari empat perkara itu.” (HR. At-Tirmidzi, no. 3482, dishahihkan Al-Albani).
Berkata Imam an-Nawawi rahimahullahu,
“Perkataan beliau ﷺ : ‘Dari jiwa yang tidak pernah puas’, yaitu memohon
perlindungan dari kerakusan, ketamakan, keserakahan dan ketergantungan
jiwa dengan impian-impian yang jauh.” (Syarh Shahîh Muslim, XVII/41).
Wallahu a’lam.
0 tanggapan:
Posting Komentar