Berikut ini
adalah seorang penanya wanita dari Riyadh, memiliki beberapa pertanyaan.
Ia berkata pada pertanyaan pertama : Saya pernah mendengar tentang
as-Salaf. Syaikh yang mulia, siapakah mereka para Salaf?
Jawab :
“As-Salaf”
maknanya adalah orang-orang yang terdahulu. Setiap orang yang mendahului
orang yang lainnya, maka itu adalah salafnya. Akan tetapi, jika
disebutkan istilah “As-Salaf” secara mutlak, maka yang dimaksudkan
dengannya adalah tiga generasi yang diutamakan; para Sahabat, Tabi’in
dan para pengikut Tabi’in. Merekalah As-Salaf ash-Shalih.
Siapa yang datang setelah mereka, dan berjalan diatas manhaj (metode/jalan) mereka, maka dia juga seperti mereka berada diatas thariqah
(jalan) para as-Salaf walaupun dia datang belakangan dari masa
(kehidupan) mereka. Karena “As-Salafiyyah” dimaksudkan sebagai manhaj
yang ditempuh oleh as-Salaf ash-Shalih radhiyallahu ‘anhum sebagaimana yang disabdakan Nabi ﷺ,
إن أمتي ستفترق على ثلاثة وسبعين فرقة كلها فى النار إلا واحدة وهي الجماعة
“Sesungguhnya umatku akan terpecah kepada 73 golongan, seluruhnya di neraka kecuali satu golongan, yaitu al-Jama’ah.”
Dalam redaksi lain,
من كان على مثل ما أنا عليه و أصحابي
“(Yang selamat adalah) orang yang berada diatas apa yang aku dan sahabat-sahabatku berada diatasnya.”
Dengan
landasan ini, as-Salafiyyah berkait dengan makna. Setiap orang yang
berada diatas manhaj para Sahabat, Tabi’in dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, maka dia adalah “Salafy”, walaupun dia
berada di masa kita sekarang, yaitu abad XIV Hijri.
(Sumber : Fatâwâ Nûr ‘ala ad-Darb)
0 tanggapan:
Posting Komentar