Syaikh Musa Nashr
hafizhahullahu berkata :
Allah telah
menjadikan negeri Makkah dan Madinah sebagai tempat yang aman hingga hari Kiamat,
semenjak Allah memerintahkan kepada kekasih-Nya Nabi Ibrahim agar mengumumkan
kepada manusia untuk menunaikan ibadah haji, mereka datang ke Baitul Haram
(Ka’bah) dari segala penjuru negeri ; sebagaimana Allah berfirman :
وأذن
فى الناس بالحج يأتوك رجالا وعلى كل ضامر يأتين من كل فج عميق
"Dan berserulah kepada
manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan
berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru
yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka." [QS. Al-Hajj
: 27]
Dan Allah berfirman
sembari memberi nikmat kepada penduduk negeri Haramain :
أولمْ نمكن لهم حرمًا
ءامنًا يُجبى إليه ثمرات كل شيئ
"Dan apakah Kami tidak
meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah Haram (tanah suci) yang aman, yang
didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan)." [QS.
Al-Qashash : 57]
Demikian juga firman-Nya :
فليعبدوا رب هذا
البيت، الذي أطعمهم من جوع وءامنهم من خوف
"Maka hendaklah mereka
menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada
mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan." [QS. Quraisy
: 3-4]
Pelajaran dalan ayat itu
diambil dari keumuman lafaz, (dan) bukan dari kekhususan sebab, walaupun
sebagian ayat ini turun pada kaum musyrikin Makkah, hanya saja ayat ini
mencakup kepada penduduk Makkah hingga hari kiamat. Demikianlah Allah
berkehendak untuk Rumah-Nya agar senantiasa menjadi tempat dengan kedamaian dan
keamanan, agar orang yang berhaji, berumrah dan orang yang berkunjung, datang
ke negeri itu dengan tanpa merasa takut dan gelisah.
Akan tetapi para da’i
dan penyeru peledakan tidak ingin suasana seperti itu terjadi. Yang mereka
inginkan adalah goncangnya keamanan negeri Al-Haramain. Mereka melanggar ayat-ayat
dan hadits-hadits yang memperingatkan akan larangan mengganggu kaum muslimin,
menakut-nakuti dan membunuh mereka!!
Maka bagaimanakah
jika hal itu (yaitu mengganggu, menakut-nakuti dan membunuh kaum muslimin)
terjadi di tempat yang paling suci dan paling mulia di muka bumi ini, yaitu
negeri Makkah yang aman dan
daerah sekitarnya?!
Allah Ta'ala berfirman :
ومن
يرد فيه بإلحادٍ بظلمٍ نذقه من عذاب أليم
"Dan siapa yang
bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami
rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih." [QS. Al-Hajj : 25]
Sesungguhnya hanya
sekedar berniat melakukan kejahatan di Makkah adalah sebuah kejahatan dan dosa
yang besar, maka bagaimanakah dengan mereka yang menumpahkan darah yang haram
di negeri Al-Haram?!
Bagaimanakah halnya
orang yang meletakkan dan menaruh senjata dan bahan peledak dalam tumpukan
mushaf Al-Qur’an, dan menyangka bahwasanya hal ini adalah jihad dan pengorbanan?!
Sungguh,
orang-orang yang zalim itu, yang berusaha membuat kerusakan di negeri
Al-Haramain (Saudi Arabia) dan negeri Islam lainnya, pada hakikatnya mereka itu
adalah orang-orang yang berkhidmat kepada musuh-musuh Islam dari kalangan
Yahudi dan Nasrani serta seluruh musuh-musuh Islam, karena musuh-musuh Islam
itu bergembira dan menabuh genderang bahkan menari-nari ketika gangguan menimpa
negeri Islam, khususnya negeri Islam, yang memelihara dan menjaga Makkah dan
Madinah, negara yang menyebarkan aqidah Tauhid di negeri Arab dan selain negeri
Arab.
Maka kenapa
penyerangan yang keji ini dilakukan dari dalam dan dari luar, atas negeri
Al-Haramain? Karena Saudi Arabia adalah benteng terakhir bagi Islam, dan karena
di negeri itu pula ditegakkan syariat Allah diatas asas Kitabullah dan sunnah
Rasul-Nya, dan karena di negeri itu disebarkan tauhid ke segenap penjuru bumi.
Maka (negeri ini)
harus diperangi serta dilemahkan, dan disibukkan dengan fitnah-fitnah!! (Negeri
itu) harus digoncangkan keamanannya, karena kegoncangan kepercayaan pada negeri
itu dan menampakkannya dalam keadaan lemah dari menjaga tempat-tempat yang
suci, benar-benar akan mencegah para jama’ah haji dan pengunjung serta orang
yang berumrah untuk mendatanginya.
Maka lemahlah
perekonomiannya, dan tersibukkan negeri Saudi Arabia dari kewajibannya yang
suci yaitu melayani dua tempat suci (Makkah dan Madinah) melayani Islam dan
kaum muslimin.
Kemudian mereka yang
menuduh negeri itu dengan kezaliman dan kedustaan, (bahwa Kerajaan Saudi Arabia )
membina teroris, diri merekalah yang bergembira dengan perbuatan orang-orang bodoh pembunuh dari
kalangan kaum Khawarij masa kini, maka lihatlah bagaimana mereka (orang kafir
yang menuduh negeri Saudi Arabia membina teroris dan kaum Khawarij yang
meledakkan Al-Haramain) bertemu dalam satu sasaran dan satu tujuan, walaupun
tanpa disengaja?!
Maha benar Allah ketika Dia berfirman :
ولن ترضى عنك اليهود
ولا النصارى حتى تتبع ملتهم، قل إن هدى الله هو الهدى، ولئن اتبعت أهواءهم بعد
الذي جاءك من العلم ما لك من الله من ولي ولا نصير
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah : ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)’. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." [QS. Al-Baqarah : 120]
Musuh-musuh Islam di
timur dan barat tidak meridhai kecuali umat ini meninggalkan agamanya
sebagaimana terkelupasnya ular dari kulitnya, baik pemerintah ataupun
rakyatnya, dan (mereka menginginkan) umat Islam menyerupai negeri Barat baik
dalam aqidahnya, peradabannya, kebudayaannya dan akhlaknya.
Dan perkara ini,
dengan izin Allah, tidak akan terjadi selama pada kita terdapat Kitabullah dan
Sunnah nabi-Nya, dan selama pada kita terdapat ulama rabbani yang menyuruh
berbuat baik dan melarang dari kemungkaran, berjihad dengan lisan mereka,
jari-jemari mereka dan keterangan mereka, mereka benamkan setiap fitnah
Khawarij dan ahli bid’ah yang sesat, dan mereka memperingatkan dari persekongkolan
musuh-musuh Islam, menasehati para penguasa kaum muslimin dengan cara yang baik
dan cara yang paling lurus, dengan kelembutan dan hikmah, agar mereka dapat
membantu para penguasa melawan syaitan dan mereka tidak membantu syaitan melawan
penguasa kaum muslimin. Mereka (para ulama itu) akan mendo’akan penguasa kaum
muslimin dengan kebaikan, dan tidak mendoakan penguasa dengan kejelekan dan
kebinasaan.
Semoga Allah menjaga
negeri Al-Haramain khususnya dan negeri-negeri Islam secara umum dari segala
rencana-rencana jahat yang dilakukan oleh musuh-musuh kita yang nampak atau
dari kalangan kaum muslimin yang bersembunyi dibelakang Islam –menurut dakwaan
mereka, dan Allah benci dan berlepas diri dari mereka dan amal perbuatan
mereka, dan (kekuatan) Allah meliputi mereka semua, tiada sesembahan yang hak
melainkan Dia dan tiada Rabb selain Dia.
Sumber :
Majalah
Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Edisi No. 08/Th. II/1424H, 21-22. Terjemahan dari
http ://www.m-alnaser.com
0 tanggapan:
Posting Komentar