Sponsors

13 Januari 2016

Makna As-Salaf & As-Salafiyyah

As-Salaf menurut bahasa adalah apa yang sudah berlalu. As-Salaf adalah kelompok orang yang terdahulu, yaitu satu kaum yang sudah mendahului dalam kehidupan ini.

Dalam kamus, as-Salaf yaitu siapa yang telah mendahuluimu dari bapak-bapakmu dan kerabatmu yang mereka itu lebih tua darimu dalam usia dan keutamaan. [1]

Dalam istilah, jika disebutkan as-Salaf dalam pandangan ulama aqidah maka definisi mereka akan beredar pada makna Shahabat, atau Shahabat dan Tabi’in, atau Shahabat, Tabi’in dan para pengikut mereka dari kalangan generasi terbaik; para imam yang dipersaksikan imamahnya mereka, keutamaan, ittiba’ kepada Sunnah dan ketokohannya dalam Sunnah, menjauhi bid’ah dan kewaspadaan mereka darinya, yang telah disepakati oleh umat ini akan kepemimpinan mereka dan agungnya urusan mereka dalam agama ini. Karena itu, generasi awal umat ini disebut as-Salaf ash-Shalih.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَن يُشاقِقِ الرَسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيّنَ لهُ الهُدَى وَيَتّبعْ غَيْرَ سَبِيْلِ المُؤْمِنِيْنَ نُوَلّهِ مَا تَوَلىَّ وَنُصْلِهِ جَهَنّمَ وَسَاءَتْ مَصِيْرًا

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa ayat 115)

Juga firmanNya,

وَالسَابِقُونَ الأوَّلُوْنَ مِنَ المُهَاجِريْنَ وَالأنْصَارِ وَالذِيْنَ اتّبَعُوهُمْ بإحْسَانٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِيْ تَحْتهَا الأنْهَارُ خالِدِيْنَ فِيْهَا أبَدًا ذلِكَ الفَوْزُ العَظِيْمُ

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah ayat 100)

Dan Rasulullah bersabda,

خير الناس قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم

Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian yang datang setelah mereka, kemudian yang datang setelah mereka.” (HR. Al-Bukhary dan Muslim).

Rasulullah , para Shahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, merekalah Salaf umat ini. Dan setiap orang yang mengajak kepada seperti apa yang didakwahkan oleh Rasulullah , para Shahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, maka dia berada diatas manhaj (metode/jalan) para Salaf.


Batasan zaman bukanlah syarat dalam masalah ini. Bahkan, yang menjadi syarat adalah keselarasan dengan al-Kitab dan as-Sunnah dalam aqidah, hukum dan akhlak sesuai dengan pemahaman Salaf. Siapa saja yang sejalan dengan al-Kitab dan as-Sunnah maka dia termasuk pengikut as-Salaf, walaupun berjauhan tempat dan zaman antara dirinya dengan mereka. Siapa yang menyelisihi mereka, maka dia bukan bagian mereka walaupun dia hidup diantara mereka.

Makna istilah Salaf dimaksudkan atas siapa saja yang mengikuti dan meneladani as-Salaf ash-Shalih, yang berjalan diatas jalan mereka pada sepanjang masa. “Salafy” adalah penisbatan kepada mereka, untuk membedakan antara dirinya dengan siapa saja yang menyelisihi manhaj para Salaf dan mengikuti yang selain jalan mereka.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَن يُشاقِقِ الرَسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيّنَ لهُ الهُدَى وَيَتّبعْ غَيْرَ سَبِيْلِ المُؤْمِنِيْنَ نُوَلّهِ مَا تَوَلىَّ وَنُصْلِهِ جَهَنّمَ وَسَاءَتْ مَصِيْرًا

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa ayat 115).
Dan tidak ada kelapangan bagi seorang muslim kecuali berbangga dengan penisbatan dirinya kepada mereka.

Kata “As-Salafiyyah” telah menjadi sebuah nama untuk thariqah (jalan/metode)nya para as-Salaf ash-Shalih dalam mempelajari Islam ini, memahami dan mengamalkannya. Dengan ini, paham as-Salafiyyah dimaksudkan atas setiap orang yang komitmen dengan Kitab Allah, dan apa yang shahih dari Sunnah Rasul , komitmen yang sempurna menurut pemahaman para Salaf. [2]

———————

[1] Silahkan rujuk ke Tâjul ‘Arûs, Lisânul ‘Arab dan al-Qâmûs al-Muhîth
[2]
Disadur dari al-Wajîz fî Aqîdah as-Salaf ash-Shâlih, Ahl as-Sunnah wa al-Jamâ’ah

0 tanggapan:

Posting Komentar