As-Salaf
menurut bahasa adalah apa yang sudah berlalu. As-Salaf adalah kelompok
orang yang terdahulu, yaitu satu kaum yang sudah mendahului dalam
kehidupan ini.
Dalam
kamus, as-Salaf yaitu siapa yang telah mendahuluimu dari bapak-bapakmu
dan kerabatmu yang mereka itu lebih tua darimu dalam usia dan keutamaan.
[1]
Dalam
istilah, jika disebutkan as-Salaf dalam pandangan ulama aqidah maka
definisi mereka akan beredar pada makna Shahabat, atau Shahabat dan
Tabi’in, atau Shahabat, Tabi’in dan para pengikut mereka dari kalangan
generasi terbaik; para imam yang dipersaksikan imamahnya mereka, keutamaan, ittiba’
kepada Sunnah dan ketokohannya dalam Sunnah, menjauhi bid’ah dan
kewaspadaan mereka darinya, yang telah disepakati oleh umat ini akan
kepemimpinan mereka dan agungnya urusan mereka dalam agama ini. Karena
itu, generasi awal umat ini disebut as-Salaf ash-Shalih.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَن
يُشاقِقِ الرَسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيّنَ لهُ الهُدَى وَيَتّبعْ غَيْرَ
سَبِيْلِ المُؤْمِنِيْنَ نُوَلّهِ مَا تَوَلىَّ وَنُصْلِهِ جَهَنّمَ
وَسَاءَتْ مَصِيْرًا
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa ayat 115)
Juga firmanNya,
وَالسَابِقُونَ
الأوَّلُوْنَ مِنَ المُهَاجِريْنَ وَالأنْصَارِ وَالذِيْنَ اتّبَعُوهُمْ
بإحْسَانٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ
تَجْرِيْ تَحْتهَا الأنْهَارُ خالِدِيْنَ فِيْهَا أبَدًا ذلِكَ الفَوْزُ
العَظِيْمُ
“Orang-orang
yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantara
orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka
dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada
Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah ayat 100)
Dan Rasulullah ﷺ bersabda,
خير الناس قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian yang datang setelah mereka, kemudian yang datang setelah mereka.” (HR. Al-Bukhary dan Muslim).
Rasulullah ﷺ,
para Shahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik,
merekalah Salaf umat ini. Dan setiap orang yang mengajak kepada seperti
apa yang didakwahkan oleh Rasulullah ﷺ, para Shahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, maka dia berada diatas manhaj (metode/jalan) para Salaf.
Batasan
zaman bukanlah syarat dalam masalah ini. Bahkan, yang menjadi syarat
adalah keselarasan dengan al-Kitab dan as-Sunnah dalam aqidah, hukum dan
akhlak sesuai dengan pemahaman Salaf. Siapa saja yang sejalan dengan
al-Kitab dan as-Sunnah maka dia termasuk pengikut as-Salaf, walaupun
berjauhan tempat dan zaman antara dirinya dengan mereka. Siapa yang
menyelisihi mereka, maka dia bukan bagian mereka walaupun dia hidup
diantara mereka.
Makna
istilah Salaf dimaksudkan atas siapa saja yang mengikuti dan meneladani
as-Salaf ash-Shalih, yang berjalan diatas jalan mereka pada sepanjang
masa. “Salafy” adalah penisbatan kepada mereka, untuk membedakan antara
dirinya dengan siapa saja yang menyelisihi manhaj para Salaf dan
mengikuti yang selain jalan mereka.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَن
يُشاقِقِ الرَسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيّنَ لهُ الهُدَى وَيَتّبعْ غَيْرَ
سَبِيْلِ المُؤْمِنِيْنَ نُوَلّهِ مَا تَوَلىَّ وَنُصْلِهِ جَهَنّمَ
وَسَاءَتْ مَصِيْرًا
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin,
Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu
dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk
tempat kembali.” (QS. An-Nisa ayat 115).
Dan tidak ada kelapangan bagi seorang muslim kecuali berbangga dengan penisbatan dirinya kepada mereka.
Kata “As-Salafiyyah” telah menjadi sebuah nama untuk thariqah
(jalan/metode)nya para as-Salaf ash-Shalih dalam mempelajari Islam ini,
memahami dan mengamalkannya. Dengan ini, paham as-Salafiyyah
dimaksudkan atas setiap orang yang komitmen dengan Kitab Allah, dan apa
yang shahih dari Sunnah Rasul ﷺ, komitmen yang sempurna menurut pemahaman para Salaf. [2]
———————
[1] Silahkan rujuk ke Tâjul ‘Arûs, Lisânul ‘Arab dan al-Qâmûs al-Muhîth
[2] Disadur dari al-Wajîz fî Aqîdah as-Salaf ash-Shâlih, Ahl as-Sunnah wa al-Jamâ’ah
[2] Disadur dari al-Wajîz fî Aqîdah as-Salaf ash-Shâlih, Ahl as-Sunnah wa al-Jamâ’ah
0 tanggapan:
Posting Komentar