Setelah berhijrahnya sebagian kaum muslimin ke Habasyah, terjadilah sebuah peristiwa ketika Rasulullah ﷺ
sedang shalat di Masjid al-Haram, beliau membaca surat an-Najm dan
bersujud pada ayat sajdah, dan ikut bersujud pula semua orang yang ada
saat itu kecuali dua orang yang sombong. Dengan kejadian ini,
tersebarlah berita bahwa orang-orang Quraisy telah masuk Islam.
Riwayat-riwayat
mursal yang shahih menyebutkan dari para perawinya, yaitu Sa’id bin
Jubair, Abu Bakr bin Abdirrahman dan Abul ‘Aliyah, bahwa syaitan telah
menyelipkan kepada lisan Rasulullah ﷺ dalam bacaannya itu ungkapan,
تلك الغرانيق العلا، وإن شفاعتهن لترتجى
“Itulah al-Gharaniq yang tinggi. Dan sesungguhnya, syafaat merekalah yang diharapkan.”
Apa yang disebutkan para perawi yang tsiqah (sangat terpercaya) tersebut bertentangan dengan ‘ishmah (kema’shuman) Nabi ﷺ dalam persoalan wahyu, dan bertentangan dengan tauhid yang merupakan prinsip dasar aqidah Islam.
Karenanya, riwayat-riwayat ini tertolak matan
(isi hadits)nya walaupun andaikan datang dari jalan periwayatan yang
banyak, karena ketiga perawi tersebut meriwayatkannya dari beberapa
orang syaikh.
Sangat mungkin sujudnya orang-orang musyrik bersama Rasulullah ﷺ dikarenakan rasa takut disebabkan oleh apa yang telah mereka dengarkan tentang kehancuran umat-umat terdahulu.
Wallahu a'lam.
(Dari kitab as-Sîrah an-Nabawiyyah ash-Shahîhah, I/171-172 dengan ringkas)
0 tanggapan:
Posting Komentar