Sponsors

31 Januari 2016

Kisah Berhala Al-Gharânîq

Setelah berhijrahnya sebagian kaum muslimin ke Habasyah, terjadilah sebuah peristiwa ketika Rasulullah sedang shalat di Masjid al-Haram, beliau membaca surat an-Najm dan bersujud pada ayat sajdah, dan ikut bersujud pula semua orang yang ada saat itu kecuali dua orang yang sombong. Dengan kejadian ini, tersebarlah berita bahwa orang-orang Quraisy telah masuk Islam.

Riwayat-riwayat mursal yang shahih menyebutkan dari para perawinya, yaitu Sa’id bin Jubair, Abu Bakr bin Abdirrahman dan Abul ‘Aliyah, bahwa syaitan telah menyelipkan kepada lisan Rasulullah  dalam bacaannya itu ungkapan,

تلك الغرانيق العلا، وإن شفاعتهن لترتجى

“Itulah al-Gharaniq yang tinggi. Dan sesungguhnya, syafaat merekalah yang diharapkan.”

Apa yang disebutkan para perawi yang tsiqah (sangat terpercaya) tersebut bertentangan dengan ‘ishmah (kema’shuman) Nabi dalam persoalan wahyu, dan bertentangan dengan tauhid yang merupakan prinsip dasar aqidah Islam.
 
Karenanya, riwayat-riwayat ini tertolak matan (isi hadits)nya walaupun andaikan datang dari jalan periwayatan yang banyak, karena ketiga perawi tersebut meriwayatkannya dari beberapa orang syaikh.

Sangat mungkin sujudnya orang-orang musyrik bersama Rasulullah dikarenakan rasa takut disebabkan oleh apa yang telah mereka dengarkan tentang kehancuran umat-umat terdahulu.

Wallahu a'lam.

(Dari kitab as-Sîrah an-Nabawiyyah ash-Shahîhah, I/171-172 dengan ringkas)

0 tanggapan:

Posting Komentar