Sponsors

12 Juli 2012

As-Salafiyyah Bukan Milik Kalangan Tertentu

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah berjanji melalui lisan rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam untuk memenangkan firqah As-Salafiyyah, Ahlussunnah wal Jama’ah, ath Tha-ifah al Manshurah.

 
Akhir-akhir ini perkembangan dakwah Salafiyyah begitu menggembirakan dan telah menyentuh banyak kalangan orang awam. Citra dakwah Salafiyyah yang dahulu (terkesan) sangat eksklusif mulai luntur. Fitnah dan ribut-ribut antara kelompok-kelompok dakwah Salafiyyah pun semakin berkurang dengan nikmat dan karunia-Nya. Kami sangat bersyukur atas nikmat tersebut, walaupun sangat disesalkan, ternyata masih ada saja sebagian kalangan yang menyibukkan dirinya dengan fitnah “tahdzir” terhadap sesama pengikut manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah dan melupakan kewajiban dakwah bil hikmah terhadap sesama kaum muslimin. Untuk mereka, kami persembahkan sedikit nasehat berikut ini, dari seorang anggota Hai-ah Kibar al Ulama, Yang Mulia Syaikh Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman al Muthlaq hafidzhahullahu. Semoga nasehat ini bermanfaat bagi kami dan pembaca sekalian, dengan memegang kuat prinsip yang sudah baku di kalangan Ahlussunnah, yaitu menerima kebenaran darimana pun datangnya.

******

Berkata Syaikh Dr. Abdullah bin Muhammad al Muthlaq hafidzhahullahu tentang orang-orang tersebut :

"Wahai saudaraku-saudaraku yang tercinta…

Mereka itu adalah orang-orang yang mempersempit makna As-Salafiyyah. Mereka adalah orang-orang yang mengambil bagian persangkaan, orang-orang yang tidak bisa menerima taubat (seseorang), orang-orang yang memperbincangkan manusia dan tidak mau menyebarkan kebaikan. Merekalah orang-orang yang lebih banyak memberikan mudharat kepada As-Salafiyyah daripada kebaikan yang mereka berikan kepadanya.

Sungguh, jika anda melihat pada para ulama Saudi maka berapakah jumlah mereka?!... Sementara orang-orang itu hanya menginginkan tiga atau empat ulama saja, sementara yang lain 'bukan termasuk (ulama) Salaf'?!!

Ini adalah musibah besar. Sungguh, jika anda melihat kepada ulama di dunia Islam saat ini, anda akan mendapati bahwa pada diri mereka terdapat kesalahan-kesalahan. Jika melihat kepada para ulama umat ini yang memberikan pelayanan pada agama semisal Ibnu Hajar, an Nawawi, Ibnu Qudamah penulis kitab al-Mughni dan kitab-kitab bermanfaat lain, Ibnu 'Aqiel, dan Ibnul Jauzi maka anda akan mendapatkan bahwa mereka memiliki karya-karya yang bisa mengeluarkan mereka dari As-Salafiyyah, karena terdapat beberapa kritikan di sana.

Orang-orang yang menyempitkan makna As-Salafiyyah tersebut telah berbuat buruk pada umat ini. Oleh karena itu , lihatlah kepada Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu, dan Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullahu, bagaimana keduanya bermuamalah (berinteraksi) dengan manusia. Bagaimana keduanya memperindah akhlak-akhlak mereka, bagaimana kedunya menerima para thullabul ‘ilmi (penuntut ilmu), bagaimana keduanya menghormati para ulama? Apakah manhaj seperti ini ada pada mereka (orang-orang yang mempersempit makna As-Salafiyyah itu)?! Tidak. Mereka tidak ridho kecuali dari sejumlah kecil yang terbatas dengan hitungan jari jemari dari para thullabul ‘ilmi, yang menyibukkan diri dengan memakan daging para ulama dalam majelis-majelis mereka. Dan kadang memaksakan ucapan-ucapan mereka kepada apa yang tidak terkandung di dalamnya, bahkan kadang mereka berdusta atas nama mereka. Tidak ada dalam kamus mereka kata taubat. Mereka tidak menerima seorang pun untuk kembali.

Mereka mempersempit agama ini. Mereka bergembira dengan keluarnya manusia darinya, dan tidak bergembira dengan menerima udzur manusia dan masuknya mereka kedalamnya. Ini adalah sebuah musibah wahai saudaraku.

Lihatlah wahai ikhwah fillah kepada kelembutan akhlak Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu dan Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu, bagaimana mereka memberikan fatwa kepada seluruh generasi dunia Islam sekalipun mereka berbeda-beda; di Eropa, Amerika, Afrika, Jepang, Indonesia dan Australia. Siapa yang ridho dengan keputusan mereka? Siapa yang ridho? Anda akan mendapati mereka menerima Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu, dan Muhammad Ibn Utsaimin rahimahullahu dan fulan dan fulan. Akan tetapi apakah mereka (manusia) meridhai masyayikh mereka (orang-orang yang menyempitkan As-Salafiyyah)? Tidak Demi Allah, mereka tidak meridhainya. Mereka tidak akan menerimanya.

Sesungguhya tujuan mereka – mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala memberikan taufiq kepada mereka dan memberikan hidayah kepada mereka – adalah mempersempit makna As-Salafiyyah dan membuat orang lari dari As-Salafiyyah. Mereka menjadikan As-Salafiyyah sebagai sebuah makna sempit lagi terbatas. Kebanyakan perbuatan mereka adalah mengkafirkan manusia, menfasikkan manusia, mengumpulkan kesalahan-kesalahan mereka, merusak nama baik manusia, serta mencoreng kehormatan mereka".

Wallahul musta'an.

******

Sumber :

Rekaman yang berjudul "Al-Fitan Asbâbuhâ wa ‘ilâjuhâ". Rekaman ini adalah sebuah muhadharah yang beliau sampaikan di Kota Hail, Saudi Arabia pada hari Rabu, 19 Sya'ban 1424 Hijri.     

0 tanggapan:

Posting Komentar