Sponsors

23 Juli 2012

Memohon Pembenahan Ilahi dalam Segala Urusan

Berkata Syaikh al ‘Allâmah Nâshir bin Abdurrahmân as Sa’dî rahimahullahu :
 
Hal yang paling bermanfaat dalam meniti peristiwa di masa yang akan datang adalah mengamalkan doa yang diamalkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam;

اللهُمَّ أصْلِحْ لِيْ دِينِيْ الذِي هُوَ عِصْمَةُ أمْرِيْ، وَ أصْلِحْ لِيْ دُنْيَايَ التِيْ فِيْهَا مَعَاشِيْ، وَأصْلِحْ لِيْ آخِرَتِي التِيْ إلَيْهَا مَعَادِيْ، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لي فِى كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لي مِنْ كلِّ شَرّ

Allâhumma ashlih lî dîni_lladzî huwa ‘ishmatu amrî, wa ashlih li dun-yâya_llatî fîhâ ma’âsyî, wa ashlih lî âkhirati_llatî ilaihâ ma’âdî, wa_j’ali_lhayâta ziyâdatan lî fî kulli khair, wa_j’ali_lmauta râhatan lî min kulli syarr.

Ya Allah, perbaikilah agamaku, yang merupakan penjaga bagi segala urusanku, perbaikilah duniaku, yang padanya ada kehidupanku, perbaikilah akhiratku, yang merupakan tempat kembaliku. Jadikanlah hidup ini sebagai tambahan untukku dalam segala kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai tempat beristirahat untukku dari segala keburukan… [1]

Dan juga doa beliau;

اللهُمَّ رَحْمَتَكَ أرْجُوْ، فَلاَ نَكِّلْنِيْ إلىَ نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأصْلِحْ لِيْ شَأنِيْ كُلهُ، إلا إلهَ إلا أنْتَ

Allahumma rahmataka arjû, fa lâ takkilnî ilâ nafsî tharfata ‘ain, wa ashlih lî sya’nî kullah, lâ ilâha illa anta.

Ya Allah, kasih sayang-Mu jualah yang aku harapkan, maka janganlah Engkau biarkan aku pada diriku sendiri sekejap mata pun. Perbaikilah untukku seluruh urusanku. Tiada ilâh (yang hak) selain Engkau… [2]

Jika bibir seorang hamba mengucapkan doa ini –yang mengandung kebaikan masa depan bagi nilai religinya maupun urusan dunianya; dengan menghadirkan hati, niat yang benar, dengan terus berupaya mewujudkan hal itu dengan berbuat, niscaya Allah akan mewujudkan apa yang ia minta dalam doanya. Apa yang ia harapkan dan upayakan itu akan menjadi kenyataan. Kegelisahannya pun akan berubah menjadi kebahagiaan dan kegembiraan.

(Al Wasâ-il al Mufîdah li al Hayât as Sa’îdah, Syaikh al ‘Allâmah Nâshir bin Abdurrahmân as Sa’dî rahimahullahu)

-------------------

[1] HR. Muslim
[2] HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Hibban dan ath Thabrani      

0 tanggapan:

Posting Komentar