Alhamdulillah, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan yang mulia. Bulan yang penuh dengan keberkahan dan keutamaan. Setiap kita tentu saja berharap agar bulan ini menjadi bulan kebaikan untuk diri kita, keluarga dan segenap kaum muslimin. Salah satu sarana untuk menggapai keutamaan di bulan suci ini tentu adalah berpuasa dengan menjaga adab2 dan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Terutama di zaman kebodohan ini, ketika umat terjerumus kepada berbagai penyimpangan dan kekeliruan. Barangkali saja dengan menghidupkan sunnah-sunnah tesebut, Allah berkenan untuk menghancurkan bid'ah dan berbagai macam penyimpangan dalam aqidah dan ibadah, serta menolong umat ini atas musuh-musuhnya. Amin.
******
1. Sahur
Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
تسحروا فإن فى السحور بركة
“Bersahurlah kalian, karena dalam sahur ada keberkahan”. [HR. al Bukhary dan Muslim]
Dari ‘Amr ibnul ‘Ash, ia berkata : Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
فصل ما بين صيامنا و صيام أهل الكتاب أكلة السحور
“Pembeda antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur”. [HR. Muslim]
Bahkan beliau memerintahkan sahur walaupun hanya dengan seteguk air. Dari Abdullah bin ‘Amr bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
تسحروا ولو بجرعة ماء
“Bersahurlah kalian walaupun hanya dengan seteguk air”. [Hadits hasan riwayat Imam Ibnu Hibban]
2. Mengakhirkan Sahur
Dalam hadits Anas dari Zaid bin Tsabit ia berkata :
تسحرنا مع النبي صلى الله عليه و سلم ثم قام إلى الصلاة، قلت : كم بين الأذان و السحور؟ قال : قدر خمسين آية
“Kami bersahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian beliau pergi menunaikan shalat”
Aku bertanya : “Berapa jarak antara adzan dan (permulaan) sahur tersebut?”
Ia menjawab : “Kurang lebih (bacaan) 50 ayat”. [HR. al Bukhary dan Muslim]
3. Menyegerakan Berbuka
Dari Sahl bin Sa’ad bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
لا يزال الناس بخير ما عجلوا الفطر
“Senantiasa manusia dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka”. [HR. al Bukhary dan Muslim].
4. Berbuka dengan Kurma jika Memungkinkan
Dari Anas ia berkata :
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبات قبل أن يصلي، فإن لم تكن رطبات فعلى تمرات، فإن لم تكن حسا حسوات من الماء
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berbuka dengan beberapa ruthab sebelum shalat, jika tidak ada ruthab, beliau berbuka dengan beberapa tamr, jika tidak ada, beliau berbuka dengan air”. [HR. Abu Dawud dan at Tirmidzi, hadits hasan]
Ruthab ; kurma yang masih basah, tamr ; kurma yang telah mongering.
5. Berdoa; yaitu dengan doa berikut ;
Dari Ibnu Umar ia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika berbuka beliau membaca :
ذهب الظمأ و ابتلت العروق و ثبت الأجر إن شاء الله
Dzahaba_dzh_dzhoma-u, wa_btallati_l_'uruuq, wa tsabata_l_ajru insyaa-allaahu
“Telah hilang dahaga, telah basah tenggorokan, dan telah tetap pahala insyaallah”. [HR. Abu Dawud, an Nasa’i dalam al Kubra dan Ibnu as Sunni, dishahihkan oleh al Albani]
6. Bersikap Dermawan, Membaca dan Mempelajari al-Quran
Dari Ibnu Abbas,ia berkata : “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan. Dan beliau sangat dermawan saat Ramadhan ketika dijumpai oleh Jibril. Jibril ‘alaihissalam selalu menjumpai beliau setiap malam pada bulan Ramadhan sampai selesai dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membacakan al Quran kepadanya. Jika Jibril menjumpainya, maka beliau lebih dermawan dalam kebaikan melebihi angin yang berhembus”. [HR. al Bukhary dan Muslim]
7. Menjauhi Perkara-Perkara yang bisa Mengurangi Pahala Puasa
Karena itulah wajib menjaga lisan dari berkata-kata kotor, dusta, ghibah, mengadu domba, berdebat dan menjaga anggota tubuh dari segala perbuatan yang diharamkan. Itulah hikmah dari puasa sebagaimana yang Allah firmankan :
يا أيها الذين ءامنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang terdahulu agar kamu bertakwa”. [QS. Al Baqarah ayat 183]
Dan ketakwaan tersebut diperoleh dengan mengerjakan perintah dan menjauhi larangan.
Dalam hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
من لم يدع قول الزور و العمل به فليس لله حاجة فى أن يدع طعامه و شرابه
“Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya, maka Allah tidak butuh kepada dia meninggalkan makan dan minumnya”. [HR. al Bukhary, Abu Dawud dan at Tirmidzi]
Beliau juga bersabda :
إذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث و لا يصخب ولا يجهل، فإن شاتمه أحد أو قاتله فليقل : إني صائم
“Jika hari berpuasa salah seorang dari kalian, maka janganlah dia berkata-kata kotor, jangan membuat keributan dan jangan bertindak bodoh. Jika seseorang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, maka katakanlah : Aku sedang berpuasa!”. [HR. al Bukhary dan Muslim]
Semoga Allah Yang Maha Kasih mempertemukan kita dengan Ramadhan, memberikan kekuatan kepada kita untuk beramal shalih dan menerima amal-amal kita di bulan tersebut. Amin.
******
Sumber :
Shahîh Fiqh as Sunnah wa Adillatuhu wa Taudhîh Madzâhib al A-immah
0 tanggapan:
Posting Komentar